Intervensi Spesifik Stunting Dinas Kesehatan Kota Bima Bagikan PMT pada Balita dalam Kegiatan Aksi GERMAS
Kota Bima, Jumat 12 Januari 2024. Dinas Kesehatan Kota Bima melaksanakan kegiatan AKSI GERMAS yang di rangkaikan pengendalian stunting tingkat Kota Bima dihalaman Dinas Kesehatan. Kegiatan di mulai dengan senam bersama dan sarapan sehat panganan lokal. Hadir dalam kegiatan tersebut semua Jajaran Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas serta Lurah se Kota Bima. Kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Walikota Bima Bidang Kesra, Kemasyarakatan dan SDM H. Sukarno, SH. mewakili Walikota Bima.
Menurut kepala Dinas Kesehatan kegiatan tersebut merupakan bagian upaya mengendalikan stunting di Kota Bima. Sasaran Balita yang mendapatkan paket pemberian makanan tambahan (PMT) tersebut selain stunting juga dengan status gizi kurang. Pembagian langsung dengan menghadirkan keluarga sasaran juga di hadiri lurah dengan tujuan memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dan anggota keluarga serta pengasuh agar dapat menerapkan pola makan sesuai prinsip gizi seimbang sesuai kebutuhan dan kondisinya.
Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa angka stunting Kota Bima berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM) di bulan November 2023 sebesar 11,31 %. Kemudian dibulan Desember 2023 nanti akan terkunci pada tanggal 15 Januari 2024, sehingga akan melaporkan tentang progres akhir angka Stunting tahun 2023. Untuk angka survey status gizi (SSI) tahun 2022 sebesar 32 % dan kita berharap survey kesehatan Indonesia (SKI) di tahun 2023 akan ada progres lebih menggembirakan buat kita semua. Kita ingin melihat hasil intervensi yang kita lakukan baik intervensi sensistif maupun intervensi spesifik seperti yang kita lakukan saat sekarag ini.
Selanjutnya PMT untuk balita Gizi Kurang dan Balita gizi Buruk/Stunting hari ini berjumlah 34 orang sasaran di setiap kelurahan. Dinas Kesehatan akan terus melakukan intervensi selama 90 hari pada setiap sasaran setelah itu akan mengukur progres penurunan stunting di Kota Bima. Jadi penurunun angka stunting tidak hanya pada laporan tertulis saja namun akan terlihat hasil yang rill di lapangan. Harapannya anak anak stunting bisa tumbuh dan berkembang dengan baik setelah intervensi.
Bersamaan kegiatan pembagian PMT tersebut juga di laksanakan kegiatan Aksi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) agar bisa memberi dampak positif terhadap penurunan angka stunting di Kota Bima. Dengan pola hidup bersih dan sehat, pemberian makanan yang bergizi seimbang, olahraga yang teratur oleh ibu ibu pada saat hamil akan membantu mempercepat penurunan angka stunting di Kota Bima. Ini semua bagian upaya dalam mewujudkan Genersi EMAS Kota Bima di tahun 2045 nanti.
Sementara Staf Ahli Walikota Bima Bidang Kesra, Kemasyarakatan dan SDM Walikota Bima dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu program prioritas penting Walikota Bima sekarang adalah pengendalian Stunting. Pemerintah pusat menaruh atensi yang sangat tinggi dalam pengendalian stunting dan menjadi program nasional yang harus di selesaikan, kalau tidak akan berimplikasi pada kualitas generasi di tahun tahun yang akan datang. Masalah stunting tidak hanya tugas Dinas Kesehatan saja tetapi menjadi tanggung jawab bersama OPD lain seperti DPPKB, Dikpora dan Lurah serta RT maupun RW. Staf Ahli Walikota berharap ada kolaborasi antara antar semua OPD pengampu dengan Lurah se Kota Bima.
Pembagian PMT di lakukan secara simbolis oleh Staf Ahli Walikota Bima kepada 6 orang Balita stunting dari perwakilan seluruh Puskesmas. Kegiatan dilanjutkan dengan pengukura status gizi pada anak serta ibu Balita.