Staf Khusus Wakil Presiden RI Berkunjung Ke Puskesmas Kumbe Kota Bima

Kota Bima, Mengawali Tahun 2024 Kota Bima di kunjungi oleh Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Dr. Gatot Priyo Utomo. Staf Khusus Wapres berkunjung ke Kota Bima sebagai kunjungan balasan dari Bapak Penjabat Walikota Bima ke Istana Wakil Presiden beberapa hari sebelumnya. Kunjungan staf khusus Wapres tersebut salah satu agendanya adalah ingin melihat langsung progres dan upaya yang dilakukan pemerintah Kota Bima dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting dan Reformasi Birokrasi. Dalam melihat upaya pengendalian Stanting Stafsus Wapres berkunjung ke Puskesmas Kumbe Senin, 22 Januari 2024. Di Puskesmas Kumbe Stafsus Wapres tersebut di terima oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Ahmad, S.Sos. dan jajaran, Kepala Badan Kesbangpol dan kepala OPD yang lain serta Camat Rasanae Timur. 
Dalam kesempatan tersebut stafsus Wapres RI mengadakan pertemuan dengan seluruh kepala OPD pengampu masalah stunting, camat dan lurah di kecamatan Rasanae Timur serta seluruh kepala Puskesmas se Kota Bima dan beberapa kader posyandu di wilayah puskesmas Kumbe.  
 
Dalam pertemuan yang di lakukan di aula Puskesmas Kumbe tersebut Kepala Dinas Kesehatan melaporkan tentang perkembangan dan upaya penurunan stunting di Kota Bima. Dalam laporannya angka stunting Kota Bima menurut data EPPBGM terdapat 11,31%. Di Tahun 2024 ini Kota Bima akan berupaya dengan maksimal dengan intervensi spesifik dan sensitive sehingga progress percepatan penurunan stunting ini bisa segera memberikan hasil yang terbaik. “Kehadiran Bapak staf khusus Wapres ini tentu akan memberikan motivasi kepada kami Tim TPPS Kota Bima untuk bekerja secara maksimal dalam percepatan penurunan stunting di Kota Bima. Sekarang sudah ada 2 kelurahan yang di nyatakan zero stunting dan salah satunya adalah kelurahan Oimbo wilayah kerja dari Puskesmas Kumbe”. Demikian menurut Kepala Dinas Kesehatan.
Selain itu kepala Dinas Kesehatan juga meminta kepada Stafsus Wapres agar usulan relokasi Faskes khususnya Puskesmas Penanae yang rawan banjir di Tahun 2025 nanti dapat di wujudkan sehingga menjadi puskesmas yang aman bencana dan bisa memberikan pelayanan terbaik untuk Masyarakat. Kota Bima di wilayah kecamatan Raba.
Selanjutnya Stafsus Wapres bapak Dr. Gatot Priyo Utomo dalam sambutannya mengatakan bahwa sebuah kehormatan bisa hadir di Kota Bima dan bertatap langsung dengan semua unsur birokrasi yang menjadi ujung tombak birokrasi yang langsung melayani masyarakat. Kinerja birokrasi output utamanya reformasi birokrasi. Menurut stafsus banhwa semua upaya yang dilakukan oleh insan birokrasi adalah untuk meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan. Staf Khusus Wapres ini ingin banyak mendengar apa saja permasalahan dilapangan terkait dengan stunting karena dari data SSGI tahun 2022 adalah 31,2%, dari angka ini artinya 1 dari 3 bayi yg lahir adalah stunting. Masalahnya jika tidak ditangani dengan baik maka perkembangan kognitifnya tidak berkembang dengan maksimal  yang efeknya dimasa depan balita dengan stunting daya saingnya rendah dan tidak akan bisa berkompetisi. Jika generasi ini tidak diselamatkan tentu daya saing Kota Bima akan semakin menurun, sedangkan tugas kita yaitu menyiapkan generasi yang baik untuk bersaing di tahun 2045 nanti. Jadi generasi emas itu bukan tiba-tiba muncul tapi harus dipersiapkan sejak awal. Tugas tersebut merupakan tugas kita bersama dengan meningkatkan kinerja aparat pemerintah. Penurunan stunting merupakan hasil kerjasama bukan sama-sama bekerja. Hal tersebut sesuai yang tertuang dalam reformasi birokrasi dimana semua sama-sama berkontribusi untuk meningkatkan kinerja pembangunan daerah sesuai dengan visi dan misi.