Dinas Kesehatan Kota Bima Lakukan Pertemuan Evaluasi Intervensi spesifik Percepatan Penurunan Stunting Triwulan Ke III
Kota Bima, Rabu 23 Oktober 2024, Dinas kesehatan Kota Bima melakukan Pertemuan Evaluasi Intervensi Spesifik Penurunan Stunting Triwulan Ke III Tingkat Kota Bima di rumah Dining. Pertemuan ini buka oleh Pj. sekda kota bima Drs. H. Supratman, M.AP dan didampingi oleh Kepala dinas Kesehatan dan kepala Bappeda Kota Bima . Pertemuan ini diikuti oleh peserta lintas sektor yang berjumlah 40 orang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah, Pemegang Program dan lurah Lurah yang terkait pencegahan Penurunan Stunting.
Tujuan Pertemuan Evaluasi Intervensi Spesifik Penurunan Stunting ini adalah untuk mengukur tingkat kinerja Pemerintah Kota Bima dalam pelaksanaan kegiatan Percepatan penurunan stunting di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah, untuk memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah Kota Bima dalam aksi konvergensi penurunan stunting dan mengevaluasi kinerja Pemerintah Kota Bima melalui Intervensi Spesifik dan sensistif dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Pemerintah Indonesia secara tegas dan berkomitmen tinggi untuk menurunkan angka stunting, salah satunya dengan mengeluarkan Perpres No.72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Stunting yang dikenal dengan sebutan pendek atau kerdil adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (Balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu janin hingga usia 23 bulan, yang dipresentasikan dengan nilai z-score Tinggi atau Panjang Badan menurut umur (TB/U atau PB/U) kurang dari minus dua standar deviasi berdasarkan standar pertumbuhan menurut WHO.
Intervensi penanganan stunting dan masalah gizi terbagi menjadi dua kategori (1). Gizi spesifik (langsung) dan (2). Gizi sensitive (tidak langsung). Intervensi gizi spesifik (langsung) digunakan untuk menangani penyebab-penyebab langsung terjadinya kurang gizi . Kebanyakan dari intervensi ini dilaksanakan oleh sektor Kesehatan dan meliputi : Konseling ASI, makanan pendamping ASI, makanan selama kehamilan, pemberian vitamin dan mineral, penanganan balita gizi buruk dan intervensi untuk mencegah dan mengobati infeksi seperti diare, cacingan dan malaria. Intervensi gizi sensitive (tidak langsung) digunakan untuk menangani penyebab tidak langsung terjadinya kurang gizi seperti ketahanan pangan rumah tangga, air dan sanitasi serta kemiskinan.
Intervensi spesifik menyumbang 30% bagi penurunan angka stunting meskipun peranannya tidak sebesar intervensi sensitive namun intervnsi ini harus menjadi perhatian sektor Kesehatan sebagai pemberi pelayanan Kesehatan bagi sasaran mulai dari usia remaja, WUS, Ibu Hamil hingga anak usia 2 tahun (1000 HPK). Berdasarkan hal ini maka Dinas Kesehatan Kota Bima akan melaksanakan kegiatan Evaluasi intervensi spesifik stunting Dimana kegiatan ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan yang langsung mengatasi penyebab stunting.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting, di antaranya: Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, memberikan MPASI sehat, memantau tumbuh kembang anak, menjaga kebersihan lingkungan, Imunisasi rutin, Perilaku hidup bersih dan sehat, Memakai jamban sehat.
Berdasarkan data Sigizi terpadu (EPPGBM) Bulan September 2024 Kota Bima berada pada angka Stunting 9,74% (1098 balita), wasting 7,86% (886 balita) dan Underweight 15,47% (1544) angka ini dari total penginputan 11.277 balita (98,08%) angka ini sudah memenuh target nasional meskipun dari data Survey SKI tahun 2023 gambaran angka stunting masih cukup tinggi yakni 31,8% karena metode yang digunakan adalah metode sampling Dimana beberapa sampel yang ditemukan adalah anak- anak yang jarang hadir di posyandu, dengan kegiatan evaluasi ini diharapkan ada komitmen bersama lintas program maupun lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting di Kota Bima.RS